Bantuan Pendidikan Tak Sampai, SMK di Cugenang Cianjur Meski Telah 9 Kali Meluluskan Siswa -->

Bantuan Pendidikan Tak Sampai, SMK di Cugenang Cianjur Meski Telah 9 Kali Meluluskan Siswa

11 Okt 2025, 13.56

CIANJUR – Di balik semangat belajar puluhan siswa, SMK Bina Karya Bangsa di Kampung Seuseupan, Desa Wangun Jaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, harus bertahan dengan kondisi yang memprihatinkan. Padahal sekolah ini telah berdiri sejak 2015 dan telah meluluskan sembilan angkatan, namun hingga detik ini belum pernah sepeser pun mendapat bantuan dana rehabilitasi dari pemerintah.

Sekolah yang menjadi tumpuan pendidikan anak-anak warga sekitar ini seolah menjadi anak tiri dalam penyaluran bantuan. Fasilitas yang seadanya menjadi saksi bisu perjuangan guru dan siswa dalam menimba ilmu.

"Kami sudah bertahun-tahun mengajukan, tetapi selalu saja tidak ada realisasi. Padahal, lihatlah kondisi kami, sangat membutuhkan," keluh seorang pengurus yayasan yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi, Jum'at (10/10/2025).

Ironisnya, sekolah ini justru memegang peran penting bagi masyarakat menengah ke bawah di pelosok Cugenang. Keberadaannya menghemat ongkos transportasi dan menjadi jaminan keamanan bagi orang tua yang tidak ingin anaknya merantau jauh ke kota untuk bersekolah.

"Selain menghemat ongkos, faktor keamanan dan waktu tempuh juga jadi pertimbangan penting bagi para orang tua. Daripada anak harus ke kota, lebih dekat di sini, kami lebih tenang," ujar Siti, warga setempat yang anaknya bersekolah di SMK Bina Karya Bangsa.

Namun, kenyamanan itu tidak diimbangi dengan dukungan fasilitas yang memadai. Bantuan pemerintah dinilai masih kerap mengalir ke sekolah-sekolah besar yang sudah mapan, sementara sekolah kecil seperti Bina Karya Bangsa justru tertinggal.

"Saya setuju, sekolah kecil harusnya dibantu agar bisa berkembang. Kalau nyaman dan rapi, anak-anak juga semangat belajar," tambah Siti.

Harapan besar kini dititipkan masyarakat kepada Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, untuk turun langsung melihat kondisi sekolah. Mereka yakin, dengan melihat sendiri situasinya, sang pemimpin akan lebih memahami kebutuhan riil di lapangan.

"Cobalah datang ke sini, Pak Gubernur. Kami rindu kehadiran Bapak. Sekolah swasta juga punya kualitas, jangan didiskriminasi. Banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya sekolah ini," pinta Ahmad, seorang tokoh masyarakat setempat.

Mereka berharap, pemerataan pendidikan bukan hanya sekadar wacana atau janji di atas kertas, tetapi benar-benar dapat dirasakan hingga ke pelosok desa seperti Wangun Jaya. Nasib SMK Bina Karya Bangsa menjadi ujian nyata bagi komitmen pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tanpa terkecuali.

Najib

TerPopuler