Jabar24 -//- Dari tahun 2020 hingga saat ini
indonesi sedang di gembarkan dengan adanya permainan judi online. Yang Dimana
dari tahun ke tahun menimbulkan banyk transaksi mencurigakan yang mencapai
11,84 % dari 94 ribu laporan transaksi yang di himpun oleh (PPATK). Namun yang
menggemparkan ialah situs judi online bukanlah permainan orang dewasa yang
sudah kebanyakan uang, tetapi judi online menjadi tempat mencari uang bagi anak
remaja yang berharap lebih terhadap judi online.
Tiap tahun bahkan tiap bulan banyak orang –
orang yang sudah di tangkap karena kasus judi online, LEBIH dari 3.000
orang dilaporkan terkait kasus judi sejak awal tahun hingga September 2023.
Karyawan swasta menjadi kategori pekerjaan dengan jumlah terlapor paling banyak
terkait kasus judi yaitu 37,8 persen dari jumlah terlapor kasus judi di seluruh
Indonesia.
Setiap bulan,
Polri menindak ratusan terlapor kasus judi. Jumlah terlapor paling banyak
ditindak yaitu Maret 2023 sebanyak 1.063 orang. Sementara jumlah terlapor dari
Juni hingga September 2023 mengalami peningkatan.
Ada beberapa data
yang mengatakan bahwa minimnya literasi digital dan keuangan di indonesia juga
merupakan salah sat faktor yang menyebabkan maraknya judi online terutama pada
anak remaja. Hal itu diungkapkan oleh hasil studi Peneliti Muda
Muhammad Nidhal dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).
Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih
rendah, baru 49,6 persen. Padahal, inklusi keuangannya sudah 85 persen.
Literasi digitalnya juga masih kurang, yaitu 41,48 persen.
Menteri Komunikasi dan Informatika
(Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap
banyaknya masyarakat terutama usia remaja yang
terjerat judi online, jumlahnya mencapai 2,7 juta.
"Dari 2,7 juta penjudi, ternyata
cukup banyak kaum muda terlibat. Usia paling enggak 17-20," katanya ketika
ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2024).
budi mengatakan bahwasannya pemain judi online adalah korban, jadi kita harus
memberantas judi online ini.
"Penjudi kita
anggap sebagai korban yang harus diselamatkan, terutama anak-anak, ibu-ibu,
kaum muda. Kita mau all out memberantas judi online," ujar Budi.
kasus ini akan sangat berdampak bagi anak remaja sekarang yang Dimana dapat
menjadikan judi online kebiasaan yang melekat pada dirinya sehingga dapat
merusak masa depan para remaja Indonesia yang akan menjadi plopor Indonesia
emas 2045 mendatang.
Adapun pengamat yang mengatakan bahwa
transaksi pada pinjaman online disebabkan oleh pecandu judi online di
Masyarakat. Para m=pemain judi online mengambil resiko meminjam pinjaman online
demi mendapatkan pendanaan instan untuk memenuhin kebutuhannya dalam bermain
judi online.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economics
and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan asumsi ini juga didukung oleh
tren pencarian yang sama tingginya antara “zeus slot” dengan “pinjaman online”
dalam dua tahun terakhir.
“Saya
menduga orang-orang yang kalah di judi online, mereka butuh pendanaan cepat dan
mudah, pinjol menjadi jalan keluarnya. Pinjol ilegal lebih gampang lagi bagi
mereka,” ujar Huda kepada Bisnis, Kamis (1/2/2024).
DAFTAR
PUSTAKA
· https://pusiknas.polri.go.id/detail_artikel/tiap_bulan,_ratusan_orang_ditangkap_karena_kasus_judi
·
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230912135619-78-997944/temuan-indef-peningkatan-transaksi-pinjol-terkait-dengan-judi-online
·
https://www.suara.com/lifestyle/2024/06/25/172801/gawat-49-persen-masyarakat-indonesia-buta-keuangan-jadi-sasaran-empuk-judi-online
·
https://teknologi.bisnis.com/read/20240201/84/1737402/survei-apjii-pengguna-pinjol-naik-4-kali-lipat-akibat-judi-online
· https://www.tribunnews.com/nasional/2024/04/20/remaja-usia-17-20-tahun-sasaran-empuk-sindikat-judi-online-5000-rekening-diblokir