Advertisement
Jabar24 - INDRAMAYU - Bencana banjir rob kembali melumpuhkan aktivitas ribuan warga di pesisir Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, hingga Sabtu (8/11/2025). Gelombang pasang yang telah berlangsung lama dan berulang kali ini meluap ke jalan, menggenangi gang permukiman, bahkan membuat sejumlah kendaraan roda dua mogok. Kondisi ini secara nyata melumpuhkan akses dan mengganggu perekonomian warga.
Tak dipungkiri pandangan umum, meluasnya genangan air memperlihatkan kerentanan struktural wilayah pesisir yang belum tertangani, sementara air pasang tak menunjukkan tanda-tanda akan surut dalam waktu dekat. Dan kondisi sosial yang semakin parah memicu ribuan warga Eretan Wetan menggelar aksi protes pada Jumat (7/11/2025).
Mereka memblokade sebagian Jalur Pantura—ruas strategis nasional yang menghubungkan Jakarta dan Cirebon—memicu kemacetan lalu lintas cukup panjang. Dalam aksinya, mereka menyuarakan percepatan pembangunan tanggul permanen. Mereka menyatakan bahwa rob yang terjadi hampir sepanjang tahun telah mengganggu aktivitas nelayan, memutus akses pedagang, dan memaksa anak-anak sekolah berjalan di genangan air setinggi lutut.
Menanggapi demonstrasi dan tingginya luapan air, Pemerintah Kabupaten Indramayu segera mengambil tindakan darurat. Langkah cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengerahkan alat berat untuk membangun tanggul sementara, sebagai respons awal membatasi luapan air laut. Kesigapan DPUPR ditunjukkan dengan pengerjaan yang dilakukan hingga larut malam.
"Alat berat baru didatangkan setelah aksi kemarin," ujar salah seorang warga
Sekretaris DPUPR Indramayu, Maulana Malik, saat turun langsung ke lokasi untuk memantau proses sekaligus berdialog dengan tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa pemerintah daerah memahami keresahan warga dan telah menyusun Detail Engineering Design (DED) untuk mengatasi masalah ini secara sistematis.
Sementara itu, kabar baik menyusul kemudian, pemerintah pusat telah siap menyetujui usulan Pemkab Indramayu terkait pembangunan tanggul dan penanganan rob di Eretan. Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin, memastikan bahwa dana sebesar Rp.500 miliar siap digelontorkan untuk mengakhiri persoalan berlarut-larut ini .
"Kami sudah lakukan peninjauan lapangan. Saya berharap pembangunan bisa mulai dikerjakan pada tahun 2026," tutup Daniel, memberikan kepastian mengenai langkah struktural yang akan diambil, Senin, (10/10/2025).
Ditambahkan Lucky, Bupati Indramayu tersebut mengapresiasi upaya pemerintah pusat tetap berkomitmen membantu dengan membangun tanggul laut. "Tapi kita juga realistis, pembangunan itu bertahap. Rob mungkin akan berkurang, tapi belum bisa hilang sepenuhnya,” ujar Lucky memberi pengertian di hadapan warga. (Red).

